Lee Jae Myung merupakan seorang politikus dan jaksa Korea Selatan yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi sejak tahun 2018.
Sebelumnya, Beliau menjabat menjadi Walikota Seongnam, yang merupakan kota terbesar kesepuluh di Korea Selatan, dari tahun 2010 sampai dengan 2018, dan juga tidak berhasil masuk ke Majelis Nasional pada tahun 2008. Ia merupakan anggota Partai Demokrat yang liberal.
Profil Lee Jae Myung
Lee Jae Myung (lahir 22 Desember 1964) adalah seorang politikus Korea Selatan yang menjabat sebagai anggota Majelis Nasional dan ketua Partai Demokratik Korea (DPK), partai oposisi utama di negara itu. Beliau pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu tahun 2022, tetapi kalah dari Yoon Suk-yeol dalam pemilihan umum. Lee lahir dari keluarga miskin di Andong, dan menjadi pekerja pabrik setelah lulus sekolah dasar. Ia mengalami kecelakaan kerja yang membuatnya cacat, tetapi ia tidak menyerah untuk menuntut pendidikan. Ia mendapatkan ijazah sekolah menengah dan menyelesaikan kuliah hukum di Universitas Chung-Ang.
Lee memulai karirnya sebagai pengacara hak asasi manusia dan buruh, dan terlibat dalam berbagai gerakan sosial. Ia masuk politik pada tahun 2005, dan terpilih sebagai walikota Seongnam pada tahun 2010. Ia kemudian menjadi gubernur provinsi Gyeonggi pada tahun 2018, tetapi mengundurkan diri pada tahun 2021 untuk maju sebagai calon presiden.
Lee dikenal sebagai sosok yang vokal dan karismatik, yang sering mengkritik kebijakan pemerintah dan menawarkan solusi alternatif untuk berbagai masalah sosial dan ekonomi. Ia juga dikenal sebagai pendukung kuat dari reformasi hukum dan keadilan sosial, serta pembangunan kesejahteraan rakyat.
Namun, Lee juga menghadapi banyak tuduhan dan skandal yang mengancam karir politiknya. Ia dituduh terlibat dalam kasus korupsi dan suap terkait dengan proyek pembangunan lahan di Seongnam, yang bernilai sekitar 1 miliar dolar AS. Beliau juga dituduh menerima sumbangan ilegal dari perusahaan-perusahaan besar sebagai imbalan atas layanan administratif yang diberikannya saat menjadi walikota. Ia bahkan sempat ditahan oleh kejaksaan pada bulan September 2023, tetapi dibebaskan oleh pengadilan yang menolak permohonan penangkapan terhadapnya.
Lee Jae Myung Ditikam Saat Hendak Berkunjung Ke Busan
Lee Jae Myung, ketua Partai Demokratik Korea, partai oposisi utama di Korea Selatan. Beliau baru saja mengalami percobaan pembunuhan pada saat berkunjung ke kota Busan. Percobaan pembunuhan itu terjadi ada hari Selasa, 28 Februari 2023. Beliau yang juga merupakan mantan kandidat presiden, ditikam dileher oleh pria tidak dikenal saat sedang berjalan didekat pasar terapung. Lee berhasil selamat dari kejadian itu, tetapi Lee mengalami luka serius dan harus melakukan operasi darurat di rumah sakit.
Motif di balik penyerangan itu masih belum jelas, tetapi polisi menduga bahwa pelaku adalah pendukung fanatik dari Presiden Moon Jae-in. Presiden Moon Jae-in berasal dari partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP). Pelaku, yang berusia 45 tahun dan bernama Kim, ditangkap di tempat kejadian dan mengaku bahwa ia membenci Lee karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa dan koruptor. Kim juga mengklaim bahwa ia terinspirasi oleh kasus pembunuhan Presiden Park Geun-hye pada tahun 2017, yang dilakukan oleh seorang pendukung dari partai oposisi saat itu.
Serangan terhadap Lee menimbulkan kemarahan dan teguran dari banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Para pemimpin partai oposisi, termasuk Lee Myung-bak dan Ahn Cheol-soo, mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut. Mereka juga meminta agar pelaku tersebut dihukum seberat-beratnya. Orang-orang itu juga menyalahkan pemerintah dan partai berkuasa atas suasana politik yang memanas dan polarisasi yang semakin dalam di antara masyarakat. Mereka menuduh bahwa pemerintah dan partai berkuasa telah menciptakan citra buruk Lee dengan melakukan penyelidikan dan penuntutan yang tidak adil terhadapnya.
Pemerintah dan partai berkuasa juga mengutuk serangan tersebut dan menyatakan belasungkawa kepada Lee dan keluarganya. Mereka menjanjikan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan terhadap kasus ini, dan mengambil tindakan yang tegas terhadap pelaku. Mereka juga mengimbau agar semua pihak menahan diri dari melakukan provokasi dan spekulasi yang dapat memperburuk situasi.
Baca juga : Ira Nandha Bongkar Perselingkuhan Sang Suami Selama 4 Tahun
Kronologi Kejadian Lee Jae Myung Ditikam
Pada hari Selasa, 28 Februari 2023, sekitar pukul 11:30 pagi waktu setempat, Lee Jae Myung, ketua Partai Demokratik Korea (DPK), partai oposisi utama di Korea Selatan, sedang berjalan di dekat pasar terapung di Busan, sebagai bagian dari kunjungan politiknya ke kota tersebut.
Tiba-tiba, seorang pria yang tidak dikenal, yang mengenakan topi dan masker, mendekati Lee dari belakang dan menusuknya di leher dengan pisau. Pria itu kemudian berteriak “Lee Jae Myung, pengkhianat bangsa!” dan mencoba melarikan diri.
Para pengawal dan pendukung Lee segera mengejar dan menangkap pelaku, sementara Lee dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan ambulans. Lee mengalami luka serius di leher dan harus menjalani operasi darurat. Dokter mengatakan bahwa Lee berhasil selamat dari serangan itu, tetapi masih dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif.
Keadaan Beliau Setelah Berhasil Dibawa Ke Rumah Sakit
Lee Jae Myung mendapat dukungan dan simpati dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Para pemimpin partai oposisi, termasuk mantan Presiden Lee Myung-bak dan Ahn Cheol-soo, mengunjungi Lee di rumah sakit dan menyampaikan harapan agar Lee segera pulih.
Lee Jae Myung juga mendapat pesan solidaritas dari beberapa pemimpin dunia, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka mengutuk serangan terhadap Lee sebagai serangan terhadap demokrasi dan kebebasan, dan mengharapkan agar Korea Selatan tetap bersatu dan damai.
Lee Jae Myung tetap tegar dan optimis, meskipun menghadapi situasi yang sulit. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung dan mendoakannya, dan berjanji untuk kembali berjuang untuk kepentingan rakyat. Ia juga mengimbau agar semua pihak menahan diri dari melakukan provokasi dan spekulasi yang dapat memperburuk situasi.
Pesan Yang Bisa Diambil Dari Percobaan Pembunuhan Lee Jae Myung
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh individu-individu yang terpengaruh oleh fanatisme politik adalah ancaman serius bagi demokrasi dan keamanan Korea Selatan. Tindakan kekerasan seperti itu yang harus dicegah dan ditangani dengan sangat tegas.
Suasana politik yang memanas dan polarisasi yang semakin dalam di antara masyarakat Korea Selatan adalah akibat dari ketidakadilan dan ketimpangan yang melanda negara itu, yang harus diperbaiki dan diselesaikan dengan reformasi dan dialog yang konstruktif.
Semua pihak, baik pemerintah, partai politik, maupun masyarakat, harus saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat dan pandangan, serta menjaga perdamaian dan harmoni di tengah-tengah krisis dan tantangan yang dihadapi oleh negara itu.
Kesimpulan
Penikaman terhadap seseorang adalah tindakan kekerasan yang dapat menyebabkan luka serius atau kematian. Tindakan ini dapat dilakukan dengan berbagai alasan, seperti untuk membela diri, untuk melukai atau membunuh seseorang, atau untuk mengekspresikan kemarahan atau kebencian.
Berdasarkan hasil penelitian Pos Viral, penusukan terhadap seseorang dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap korban, baik secara fisik maupun psikologis. Korban penusukan dapat mengalami luka fisik yang serius, termasuk luka tusuk, perdarahan, dan kerusakan organ internal. Luka-luka ini dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan kematian.
Selain itu, korban penusukan juga dapat mengalami trauma psikologis yang berat. Trauma ini dapat berupa rasa takut, cemas, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Trauma psikologis ini dapat berlangsung lama dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari korban.
Buat kalian semua yang ingin mendapatkan berbagai infomasi menarik lainya, kalian bisa klik link yang satu iniĀ viralfirstnews.com