Geng Motor Aniaya 2 Pejalan Kaki – Kelompok geng motor di Kota Tasikmalaya menganiaya dua pejalan kaki. Kedua korban mengalami luka parah akibat penganiayaan ini.
Dua orang pejalan kaki itu dianiaya dengan benda tajam, saat di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi dini hari. Akibat aksi teror itu salah seorang korban Rian Andrian (36) mengalami luka robek di kepala dan harus mendapat perawatan hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus. Sementara korban lainnya Atang (32) mengalami luka robek di kepala 10 jahitan.
Ditemui di rumahnya, Rian mengatakan malam sebelum kejadian. Saat itu dirinya bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.
Setelah membeli makan keluar, Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka tiba di Simpang Tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk. Saat itu mereka berpapasan dengan kelompok geng motor. Kurang lebih Ada sekitar 10 orang dalam kawanan ini.
“Nggak ngomong apa-apa, mereka langsung menyerang. Beberapa orang turun dari motor, membawa botol, saya langsung dipukuli pakai botol yang sudah dipecahkan,” ucap Rian.
Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus ini. “Masih diselidiki oleh Polsek Mangkubumi dan Satreskrim, anggota sudah ke lokasi untuk menyelidiki kejadian ini,” ucap Jajang.
Cerita Ngerinya Geng Motor Aniaya Dua Pejalan Kaki
Aksi kebrutalan geng motor di Kota Tasikmalaya kembali memakan korban. Rian merupakan warga Kampung Babakan Kaler dan Atang warga Kampung Sambong Tengah Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Keduanya merupakan sobat karib sesama perajin sandal.
Ditemui di rumahnya, Rian menuturkan malam sebelum kejadian. Saat itu dirinya bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.
Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka tiba di Simpang Tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk. Saat itu mereka berpapasan dengan kelompok geng motor. “Nggak ngomong apa-apa, mereka langsung menyerang. Beberapa orang turun dari motor, membawa botol, saya langsung dipukuli pakai botol yang sudah dipecahkan,” ucap Rian.
Saat itu Rian mengaku tak melawan sama sekali, setelah menerima pukulan pertama dia langsung tersungkur. “Saya hanya bilang ampun, tapi mereka terus memukuli sampai saya nggak sadar,” ucap Rian. Di situs saya sudah pasrah ketika saya di pukulin oleh barang yang sudah tidak ada tenanga.
Hal senada juga dikatakan Atang saat ditemui di rumahnya. Menurut Atang awalnya kawanan geng motor yang berjumlah sekitar lebih dari 10 orang tersebut melempar batu kepada dirinya. “Pertamanya melempar batu kena kaki saya. Setelah itu mereka balik lagi langsung menyerang,” ucap Atang.
Sajam Geng Motor Yang Hampir Mengenai Kepala
Saat itu dia diserang oleh seorang pria muda yang menghunus celurit. Karuan Atang pun ketakutan dan melindungi diri dengan tangan sambil jongkok. “Celurit hampir disabetkan ke muka, saya ampun-ampunan. Dia lalu memungut batu dan memukulkan ke kepala berkali-kali sampai saya jatuh,” ucap Atang.
Dia juga mengaku sempat melihat temannya Rian dihajar pakai botol minuman keras. “Jadi yang turun itu sekitar tiga orang, sisanya nunggu di motor sambil digerung-gerung. Setelah saya dan Rian sudah nggak bisa apa-apa, mereka pergi. Rian parah karena dia dipukul pakai botol, kalau saya pakai batu,” ucap Atang.
Setelah kawanan geng motor pergi, Rian dan Atang akhirnya berusaha pulang dengan sisa tenaga dan kondisi luka parah. “Pulang jalan kaki sambil darah terus mengucur, nggak ada yang menolong karena sepi,” ucap Atang.
Sebenarnya, kejadian seperti itu sering sekali banyak anak muda yang merasakan keresahan di Tasikmalaya, yang memang jam rawan anak-anak itu selalu berkeliaran dengan keadaan mabuk.
Nandi, kakak Atang mengaku kaget ketika menemukan adiknya terkapar di teras rumah dengan kondisi berlumuran darah. “Saya mau ke masjid, adik saya lagi terkapar di teras, kepalanya bocor. Langsung saja dibawa ke klinik. Ternyata harus dijahit sampai 10 jahitan,” ucap Nandi.
Amuy, sahabat dekat Rian juga mengaku kaget melihat kondisinya “Rian parah lukanya, di kepala saja 40 jahitan. Kemudian jari kelingkingnya nyaris putus,” ucap Amuy.
Baik Atang mau pun Rian memastikan mereka tidak memiliki masalah atau mengenal dengan kawanan pengendara sepeda motor itu. Keduanya juga tidak melihat orang-orang itu mengenakan atribut. Mereka hanya mengidentifikasi jenis sepeda motornya. “Ada yang pakai Vixion putih,Sonic sisanya pakai motor matic warna hitam,” ucap Atang.
Baca Juga: Pembunuhan Wanita Di Batam Secara Sadis Kini Tinggal Kerangka
6 Fakta Dua Pejalan Kaki di Tasikmalaya Dianiaya Geng Motor
Aksi kebrutalan geng motor di Jawa Barat kembali terjadi. Kali ini ada di Kota Tasikmalaya, dua pejalan kaki dianiaya dengan benda tajam, saat menyusuri jalan di dini hari.
1. Korban Merupakan Perajin Sandal
Pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB, Rian Andrian (36) dan Atang (32) tengah berjalan di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Keduanya merupakan sobat karib sesama perajin sandal.
Mereka berjalan dari arah Pasar Cikurubuk dan berpapasan dengan kelompok geng motor. Tanpa ada satu patah pun kata, sekelompok orang itu langsung menyerang keduanya. Beberapa orang turun dari motor membawa botol, Rian langsung dipukul dengan botol yang sudah dipecahkan.
2. Keduanya Diserang Mendadak
Pantauan Posviral, Rian merupakan warga Kampung Babakan Kaler dan Atang warga Kampung Sambong Tengah Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Rian pun bercerita, saat itu dirinya bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya untuk nongkrong dan jajan. “Awalnya jalan kaki ke Taman Kota, ngopi. Terus setelah jam 01.00 WIB jalan lagi ke Pasar Cikurubuk, lapar jajan dulu di pasar dan niatnya mau pulang,” ucap Rian.
Setelah mengisi perut, Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Siapa sangka, di perjalanan menuju pulang keduanya malah dihabisi sekelompok geng motor.
3. Rian Dipukuli Tanpa Ampun, Sampai Tak Sadarkan Diri
Saat itu Rian mengaku tak melawan sama sekali, setelah menerima pukulan pertama dia langsung tersungkur. “Saya hanya bilang ampun, tapi mereka terus memukuli sampai saya nggak sadar,” ucap Rian.
Sementara Atang pun mengaku sempat melihat Rian dihajar pakai botol minuman keras.
“Jadi yang turun itu sekitar tiga orang, sisanya nunggu di motor sambil digerung-gerung. Setelah saya dan Rian sudah nggak bisa apa-apa, mereka pergi. Rian parah karena dia dipukul pakai botol, kalau saya pakai batu,” kata Atang.
4. Celurit Hampir Menyabet Wajah Atang
Menurut Atang, kawanan geng motor itu berjumlah sekitar lebih dari 10 orang dan mulanya melemparkan batu yang kemudian mengenai kakinya. Setelah itu, dia langsung diserang oleh seorang pria muda yang menghunus celurit. Karuan Atang pun ketakutan dan melindungi diri dengan tangan sambil jongkok. “Celurit hampir disabetkan ke muka, saya ampun-ampunan. Dia lalu memungut batu dan memukulkan ke kepala berkali-kali sampai saya jatuh,” kata Atang.
5. Pulang Dalam Keadaan Bersimbah Darah
Setelah kawanan geng motor pergi, Rian dan Atang akhirnya berusaha pulang berjalan kaki, dengan sisa tenaga dan kondisi luka parah. Tak ada yang menolong mengingat kondisi jalan saat itu sangat sepi.
Nandi, kakak Atang mengaku kaget ketika menemukan adiknya terkapar di teras rumah dengan kondisi berlumuran darah. Sama halnya dengan Amuy, kerabat Rian yang mengaku kaget melihat kondisi adik sepupunya itu pulang dalam keadaan sempoyongan.
“Rian parah lukanya, di kepala saja 40 jahitan. Kemudian jari kelingkingnya nyaris putus,” kata Amuy. Akibat peristiwa itu, Rian mengalami luka robek di kepala dan harus mendapat perawatan hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus. Sementara Atang mengalami luka robek di kepala 10 jahitan.
6. Polisi Langsung Memburu Komplotan Pelaku
Baik Atang mau pun Rian memastikan mereka tidak memiliki masalah atau mengenal dengan kawanan pengendara sepeda motor itu. Keduanya juga tidak melihat orang-orang itu mengenakan atribut. Mereka hanya mengidentifikasi jenis sepeda motornya. “Ada yang pakai Vixion putih, sisanya pakai motor matic warna hitam,” kata Atang.
Sementara Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus ini. “Masih diselidiki oleh Polsek Mangkubumi dan Satreskrim, anggota sudah ke lokasi untuk menyelidiki kejadian ini,” ucap Jajang viralfirstnews.com.