Saturday, July 27POS VIRAL
Shadow

Viral Mahasiswa dari Medan Dibunuh di Bali Dengan Kondisi Mengenaskan

Viral Mahasiswa dari Medan Dibunuh di Bali Dengan Kondisi Mengenaskan Aldi Sahilatua Nababan (23) seorang mahasiswa Elizabeth International Bali ditemukan tewas di kamar kosnya dengan kondisi begitu mengenaskan dan penyebab kematiannya masih menjadi misteri.

Viral Mahasiswa dari Medan Dibunuh di Bali Dengan Kondisi Mengenaskan

Melalui unggahan kakaknya di akun Instagram @monalisanababan_, kematian Aldi menjadi viral. Kakaknya, Monalisa Nababan, mengunggah beberapa foto pas korban dan video seorang ibu menangis histeris di depan ruang instalasi forensik di sebuah rumah sakit. Dan dalam unggahan tersebut, ia menyebut jika Aldi meninggal karena dibunuh. Dengan begitu, Monalisa pun meminta keadilan kepada Presiden Joko Widodo dan Jenderal Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Nyoman Risup Arsana, pemilik kos masih ingat saat melihat keanehan di kamar Aldi. Pagi itu saat sedang membersihkan teras depan kamar kos nomor 10, dirinya mengetuk pintu kamar kos namun tidak ada jawaban. Sejatinya dirinya hanya bermaksud ingin memastikan bila Aldi baik-baik saja. Lalu Arsana mencoba untuk membuka pintu kamar Aldi, tetapi saat itu pintunya terkunci dan mulai mencurigai ketika melihat lalat hijau banyak keluar masuk dari lubang ventilasi di atas pintu kamar kos Aldi tersebut.

Penjelasan Polisi Jenazah Aldi Tak Diautopsi di Bali

Penjelasan polisi mengenai alasan jenazah Aldi mahasiswa berusia 23 tahun itu tidak diautopsi di Bali, polisi mengatakan bahwa orang tua Aldi awalnya tidak memberikan izin untuk autopsi, sehingga jenazah Aldi harus dibawa ke Medan, tempat asal keluarganya. Polisi juga mengatakan bahwa mereka sudah mengirimkan surat permohonan autopsi ke pihak keluarga Aldi, namun tidak mendapat balasan hingga jenazah Aldi dibawa ke Medan. Polisi menegaskan bahwa mereka tidak mempersulit proses autopsi, dan siap bekerja sama dengan pihak keluarga Aldi untuk mengungkap penyebab kematian Aldi.

Jasad Aldi sekarang ini sudah berada di Medan dan telah dilakukan autopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Tim medis yaitu toksikologi dan patolog juga telah melakukan tambahan pemeriksaan. Post Viral

“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim dokter Forensik RS Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan autopsi,” kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, Rabu.

Pihak Keluarga Sebut Aldi Dibunuh

Selaku kakak dari korban, Monalisa Nababan mengaku dirinya mendapat kabar yang kala itu ditelepon personel kepolisian, jika adiknya telah tewas di kamar kosnya di Nusa Dua, Kuta Selatan, Bali, pada hari sabtu (18/11/2023). Kemudian Monalisa pun bergegas menghubungi kerabatnya yang berada di Bali meminta agar untuk memastikan kabar kematian Aldi. Kemudian itu, ia kembali mendapatkan informasi bila adiknya tewas mengenaskan dengan bersimbah darah.

“Kamarnya banyak banyak bersimbah darah, alat kelaminnya rusak, seperti semacam ada sobekan. Dari situlah asal keluar darah, dan ada juga darah dibagian mulut dan hidung, serta memar lengan tangan kanan dan engselnya bergeser. Lantai pun penuh dengan darah,” ungkapnya.

Menurut keterangan dari Monalisa, sebenarnya pihak keluarga mengajukan untuk autopsi kepada polisi. Namun, dirinya menilai jika proses autopsi terhadap jenazah Aldi dipersulit.

“Dengan pernyataan-pernyataan mereka (polisi) kami merasa dipersulit . Makanya, kami putuskan untuk mayat dikirim dari Bali ke Medan pada Minggu siang. Jenazah baru tiba di Medan, Senin subuh. Sampai di Medan, baru kami minta diautopsi,” ucapnya.

“Dugaannya adik saya dibunuh secara sadis. Semoga keadilan berpihak dengan kami,” ujar Monalisa.

Kesaksian Pemilik Kos

“Saya sebagai tuan rumah, bagaimana ya. Gedor-gedor pintu, namun kok nggak ada yang menyahut. Tapi pada saat itu belum ada bau busuk. Nah, kemudian saya mencoba menelpon dan telepon saya nyambung, tapi nggak diangkat juga. Disitulah saya langsung lapor polisi,” ujarnya Rabu (22/11/2023).

Nyoman Risup Arsana, Pemilik kos, sempat menduga bila Aldi bunuh diri di dalam kamar. Dia berpikir tidak mungkin ada orang yang masuk ke kamar dan membunuh Aldi. Sebab, kamar kos Aldi hanya memiliki satu pintu depan. Semua kamar di bangunan kos dua lantai tersebut juga tidak memiliki pintu samping atau belakang. Begitu pula bangunan area kos yang berada di satu lahan yang hanya memiliki satu pintu masuk. Selain bangunan kos, ada juga area suci dan rumah yang ditinggali Arsana bersama istri dan anaknya.

“Hanya ini bangunannya. Yang itu tempat suci dan gedung yang ini rumah saya tinggali bersama anak saya,” ujar Arsana.

Arsana mengenal Aldi sebagai sosok yang pendiam. Menurutnya, selama menempati kamar kos di nomor 10, Aldi tidak banyak berinteraksi dengannya maupun dengan penghuni kos lain. Sejak menyewa kamar kos, kata Arsana, Aldi juga jarang dikunjungi teman maupun kerabat atau keluarganya. Ia menyebut Aldi selalu mematikan lampu meski sedang berada di dalam kamar.

“Dia itu anaknya pendiam, orangnya tertutup. Ditanya apa, kadang suka nggak nyambung juga. Kalau ditanya, baru menyahut. Kalau nggak ditanya, ya diam saja dia,” ujarnya.

Nyoman Risup Arsana enggan berspekulasi terlalu jauh mengenai penyebab tewasnya Aldi mahasiswa berusia 23 tahun itu. Dia menyerahkan semua penanganan kasus tersebut kepada polisi.

Fakta-fakta kasus Viral Mahasiswa dari Medan

Sebuah kejadian tragis menggemparkan Indonesia ketika video seorang mahasiswa dari Medan yang menjadi viral melalui media sosial. Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar tentang latar belakangnya dan apa yang terjadi setelahnya.

Kasus ini melibatkan seorang mahasiswa dari Medan yang ditemukan tewas di Bali dengan kondisi mengenaskan. Identitas korban dan motif pembunuhan masih belum dipastikan. Pihak berwenang tengah melakukan investigasi untuk mencari kejelasan dalam kasus ini.

Latar belakang viralnya video mahasiswa

Video yang menampilkan korban sebelum terjadinya pembunuhan viral di media sosial. Banyak orang mengungkapkan kekhawatiran dan ketidakpastian mengenai kejadian tersebut. Video ini menjadi perhatian publik dan memicu reaksi yang signifikan di masyarakat.

Kronologi kejadian

  • Minggu Pertama

Video viral pertama kali muncul di media sosial dan menarik perhatian publik.

  • Minggu Kedua

Pihak berwenang mulai meluncurkan penyelidikan resmi terhadap kasus ini.

  • Minggu Ketiga

Identitas korban dan pelaku mulai terungkap dan menjadi sorotan media.

Kondisi mengenaskan korban

Korban ditemukan dengan luka-luka parah di tubuhnya. Setelah dilakukan autopsi, ditemukan bukti-bukti kekerasan yang menggambarkan kondisi yang amat mengerikan. Kejadian ini telah mengguncang keluarga korban dan masyarakat luas.

Baca Juga : Kesedihan Seorang Ibu Meminta Putrinya Di Bebaskan Dari Penjara Israel

Reaksi publik

  • Tanggapan Warganet

Netizen ramai-ramai menyampaikan belasungkawa dan mengecam aksi kekerasan ini.

  • Aksi Demonstrasi

Berbagai kelompok masyarakat melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan.

  • Dukungan dari Tokoh Terkenal

Sejumlah tokoh terkenal turut serta dalam menggalang dukungan dan meminta keadilan untuk korban.

Langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang

  • Penyelidikan Intensif

Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif dari pembunuhan ini.

  • Koordinasi Dengan Pihak Terkait

Kolaborasi dengan berbagai instansi terkait untuk membantu mengungkap kebenaran.

Tindak lanjut hukum

  • Penahanan Pelaku

Pihak berwenang telah melakukan penahanan terhadap pelaku pembunuhan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.

  • Peradilan yang Adil

Kasus pembunuhan ini akan diadili secara adil dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya. viralfirstnews.com.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *