Friday, July 26POS VIRAL
Shadow

Mobil Avanza Terbelah Dua Setelah Menabrak Baliho!

Mobil Avanza Veloz ini terbelah menjadi dua setelah menabrak baliho. Kecelakaan tersebut menelan korban jiwa dan menjadi viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumbar pada hari selasa (9/1). Di mana, Mobil Avanza Veloz awalnya menabrak tiang baliho kemudian terbelah menjadi dua.

Mobil-Avanza-Terbelah-Dua-Setelah-Menabrak-Baliho!

Mobil tersebut di duga melaju dengan sangat kencang serta kehilangan kendali. Kecelakaan ini lalu menyebabkan satu orang penumpang meninggal dunia. Dari data yang tercatat di Samsat Jambi, mobil dengan nomor polisi yaitu BH 1003 LE tersebut adalah Toyota Avanza Veloz 1.5 M/T di tahun 2012. Dari foto POS VIRAL yang sudah beredar, mobil Avanza Veloz tersebut ringsek. Bagian depan serta belakang mobil hingga terpisah. Mobil tersebut ringsek di duga karena menabrak tiang reklame dengan adanya kecepatan tinggi.

Dugaan Terjadi Aquaplaning

Berdasarkan rekaman video yang sudah beredar, jalanan kala itu sedang basah karena di guyur saat hujan. Lalu muncul dugaan bahwa mobil mengalami aquaplaning. Yang mana, Aquaplaning memang patut di waspadai oleh semua pengemudi terutama saat berkendara kala hujan. Pakar road safety yang juga merupakan Instruktur serta Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) yaitu Jusri Pulubuhu. Untuk menjelaskan aquaplaning merupakan suatu keadaan saat ban tidak memperoleh daya cengkeram. Karena genangan air sampai seolah-olah di ban dan berputar di bagian atas genangan air.

“Sehingga aquaplaning merupakan sebuah fenomena saat sebuah kendaraan, baik motor, mobil, ataupun speedboat yang lewat pada lapisan film air ataupun lapisan tipis air pada sebuah permukaan,” kata Jusri pada hari Kamis (11/1/2024).

Baca Juga : Keluarga Ini Bayar Denda Tarif Tol Karena Ulah Anaknya!

Kecepatan Mobil

Avanza-Terbelah-Dua-Setelah-Menabrak-Baliho!

Lalu di kecepatan rendah, genangan air juga tidak begitu menjadi masalah. Tetapi, saat dalam kecepatan yang tinggi, terjangan ban serta membuat air mempunyai daya dorong ke atas. “Di kecepatan yang pelan, tentu saja ia tidak terlalu mempengaruhi apapun. Namun pada kecepatan tinggi sehingga momentum ataupun terjangan ban akan terus membuat daya angkat ke atas. Di mana  mendorong permukaan ban serta terlepas dari traksinya dari permukaan pada jalan tersebut,” kata Jusri.

Senada dengan praktisi keselamatan, berkendara sampai Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) yaitu Sony Susmana. Dirinya menjelaskan bahwa aquaplaning adalah sebuah fenomena saat ban mobil kehilangan traksi ketika melewati genangan air menggunakan kecepatan tinggi. Efeknya yaitu, mobil Seperti melayang di bagian atas air. Dia juga mengatakan, bahwa ketika turun hujan maka kurangi kecepatan setidaknya 10 km/jam berdasarkan kondisi normal. Semakin derasnya hujan, maka akan lebih baik jika mengurangi kecepatan yang semakin banyak.

“Saat terjebak aquaplaning tahan komudi ke arah bagian depan dan tidak lakukan koreksi. kemudi kasarlah yang dapat membuat kendaraan bisa selip. Hindari untuk mengerem pada kondisi aquaplaning karena ketika ban mendapat melihat justru bisa membuat mobil hilang kendali. Kurangilah kecepatan sebelum anda terjebak genangan air,” imbaunya pada viralfirstnews.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *